Biasanya orang tua kita akan menyalahkan kita apabila kita makan sambil berbicara. Kenapa hal itu bisa terjadi. Menurut hadist yang diriwayatkan bahwa, orang yang sedang makan di larang sambil berbicara. Mengapa demikian? Untuk menjawab hal tersebut kita harus menggunakan sesuatu yang ilmiah sehingga keabsahannya dapat diterima oleh logika berfikir kita.
Sebelumnya kita harus mengetahui dahulu anatomi saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Saluran pernafasan dan saluran pencernaan manusia memiliki sebuah saluran yang sama yang bermula dari mulut hingga ke faring. Lalu dari faring tersebut lah akan memiliki pintu-pintu untuk masuk ke saluran pernafasan ataukah ke dalam saluran pencernaan. Laring terdiri atas 3 bagian yakni orofaring (mulut-faring), nasofaring (hidung-faring) dan laringofaring (pita suara-faring). Ketiga bagian tersebut bekerja dengan kondisi koordinasi yang sangat rapi. Ketika bernafas epiglotis yang berada dalam saluran laringofaring membuka. Yang akan membuka saluran nafas sehingga oksigen dapat masuk ke dalam paru-paru.
Ketika kita makan, kondisi faring mengalami beberapa perubahan yakni nasofaring akan menutup yang tidak akan memungkinkan makanan terjadi refluks ke dalam hidung dan akan terjadi penutupan epiglotis sehingga makanan bisa melewatinya tanpa masuk ke saluran pernafasan. Makanan langsung menuju esofagus (kerongkongan). Sehingga paru-paru kita aman.
Cobalah kita mencoba makan sambil berbicara. Pastinya kita akan tersendak. Hal ini terjadi karena miskomunikasi antara ketiga bagian faring tersebut. Saat makan, epigloitis menutup. Tetapi ketika berbicara, epiglotis membuka. Hal ini menyebabkan makanan mencoba masuk tetapi ada refleks dari penutupan epiglotis sehingga kita akan tersendak. Tetapi ada sebuah kasus yang menyebabkan kematian apabila saluran pernafasan kita tidak dapat terselamatkan karena obstruksi saluran pernafasan oleh makanan.
Jadi tidak lah baik untuk kita makan sambil berbicara. Subhanalloh Alloh SWT telah memerintahkan perbuatan-perbuatan yang memang secara kesehatan sangat baik. Oleh karena itu, tidaklah ada sebuah alasan apapun utnuk kita membesarkan keEsaan Alloh. Karena Alloh SWT tahu apa yang belum kita tahu..
0 comments:
Post a Comment