STUDI KASUS SKIZOFRENIA

I. IDENTITAS PENDERITA

Nama : YK
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Kota Bumi Lampung Utara
Pendidikan akhir : SMA
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Belum kawin
Nomor CM : 01-35-26
Diperiksa oleh : Rahayu Eviriyanti, S.Ked
Ayudhiya Maulina, S. Ked
Iswandi Darwis, S.Ked
Tanggal pemeriksaan : 17 April 2009
Tanggal Penyajian : 21 April 2009



II. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS INTERNUS

Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Jernih
Tekanan darah : 110 / 70 mmHg
Nadi : 72 x / menit
Suhu : 36,60 Celsius
Pernafasan : 20 x /menit
Sistem respiratorik : Tidak ada kelainan
Sistem kardiovaskuler : Tidak ada kelainan
Sistem gastrointestinal : Tidak ada kelainan
Sistem urogenital : Tidak ada kelainan
Kelainan khusus : Tidak ada kelainan
Berat badan : 48 Kg

B. STATUS NEUROLOGIKUS

Rangsangan meningeal : Tidak ada
Urat saraf kepala : Tidak ada kelainan
Sistem motorik : Tidak ada kelainan
Saraf vegetatif : Tidak ada kelainan
Fungsi luhur : Tidak ada kelainan

C. LABORATORIUM

Darah Lengkap 13 April 2009
Hemoglobin : 11,9 gr%
Leukosit : 7900

Kimia darah 13 April 2009
SGOT : 12 U/L
SGPT : 19 U/L
III. PEMERIKSAAN PSIKIATRI

A. ALLOANAMNESA
Diperoleh dari Tn. Abdullah, ayah pasien tinggal di Kota Bumi Lampung Utara telepon : 0896#######

A1. SEBAB DIBAWA KE RSJP LAMPUNG
Di rumah marah-marah, memecahkan barang-barang rumah tangga, gelisah dan susah tidur

A 2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG DAN STRESSOR

Pada bulan Juli 2005 Ibu pasien meninggal dunia. Pasien sangat terpukul hatinya setelah kejadian itu terjadi dan semenjak saat itu lah pasien sering diam, menangis dan mengurung diri di dalam kamar.
Satu bulan kemudian pasien mulai sering marah-marah, inginnya dilayani dan keinginan pasien harus dituruti. Selain itu pula pasien sering berantem dan beradu mulut dengan adiknya sampai-sampai adik pasien tidak tinggal untuk sementara waktu dirumah dan tinggal dirumah neneknya karena hampir setiap hari beradu mulut dengan pasien.
Saat itu pasien tengah bekerja di toko pakaian yang dimiliki oleh orang tua temannya dan semenjak kejadian kehilangan orang tua pasien sudah tidak lagi bekerja di tempat tersebut.
Pada bulan September-Oktober 2005 tingkah laku pasien semakin aneh, pasien kini sering keluyuran tanpa memberi tahu kemana perginya. Di rumah, pasien hanya berada di dalam kamar sendirian dan tidak ingin ditemani, pasien sering sekali berteriak-teriak, berbicara sendiri di depan cermin serta sering terbangun saat tidur lalu berteriak.
Karena tingkah laku pasien tersebut, keluarga pasien membawanya kepada kyai di dekat rumahnya, oleh kyai diberikan segelas air untuk diminumkan kepada pasien tetapi pasien malah memuntahkannya dan pasien hanya inginkan pulang untuk diam di rumah
Keesokkan harinya keluarga pasien membawa pasien ke dukun desa tetangga untuk mendapatkan pengobatan. Oleh dukun tersebut pasien diberikan ramuan-ramuan untuk diminum. Saat dirumah pasien meminum ramuan tersebut selama 3 hari berturut-turut tetapi kondisi pasien tidak mengalami perubahan.
Sampai akhirnya pada bulan November 2005 pasien di bawa ketempat rehabilitasi yang dimiliki oleh seorang kyai. Ditempat rehabilitasi tersebut pasien tinggal selama 20 hari dan diizinkan pulang karena kondisi pasien lebih baik dari sebelumnya. Di rumah pasien dianjurkan untuk benar-benar istirahat total supaya mendukung dalam proses pemulihan kondisi pasien.
Pada bulan Desember 2005 pasien sudah dapat melakukan aktivitas harian dengan inisiatif sendiri seperti makan dan mandi. Sesekali pasien sudah mulai berinteraksi dengan tetangga sekitar rumah. Akan tetapi pasien masih merasa gelisah apabila malam hari dan sulit tidur. Pada awal tahun 2006, kondisi pasien semakin membaik, pada malam hari pasien jarang merasa gelisah justru pasien merencanakan ingin bekerja..
Januari – Desember 2006 kondisi pasien semakin membaik selama satu tahun ini pasien menjalani aktivitas kehidupannya seperti biasa serta mulai mencari pekerjan. Sampai pada akhirnya pasien memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan mencari pekerjaan disana bersama pamannya.
Pada bulan Januari 2007, pasien diajak oleh pamannya ke Jakarta untuk bekerja. Di Jakarta, pasien tinggal bersama pamannya dan diterima sebagai karyawan di pabrik sepatu di Jakarta Pusat. Saat bekerja, pasien dikenal sebagai orang yang dekat dengan teman, bersahabat dan taat aturan. Pekerjaan sebagai karyawan di pabrik tersebut hanya pegawai kontrak selama 3 bulan, karena pasien rajin bekerja, kontrak tersebut diperpanjang hingga 6 bulan. Pada pertengahan bulan ke-5 pasien sempat tidak masuk ke pabrik selama 4 hari dan tidak menyertakan alasan ketidakhadirannya. Atasan pasien menegur secara tegas kepada pasien dengan memberi surat peringatan apabila mengulanginya lagi akan diberhentikan kontrak pekerjaanya. Mendengar hal tersebut pasien merasa sangat tertekan dan malah pasien sendiri untuk memutuskan tidak bekerja lagi di pabrik tersebut.
Dari bulan Juni – Juli 2007 pasien tidak bekerja dan masih tinggal dengan pamannya. Karena merasa tidak enak dengan pamannya, pasien ingin pulang karena sudah tidak bekerja lagi. Akan tetapi keinginan pasien untuk pulang ditolak oleh pamannya. Pasien pun di carikan pekerjaan lain oleh pamannya.
Sampai akhirnya pada bulan September 2007, pasien dapat pekerjaan sebagai Cleaning Service di sebuah hotel di Jakarta. Pasien dikontrak selama 6 bulan bekerja di hotel tersebut. Dalam bekerja menurut penuturan orang tua pasien pasien bekerja dengan baik hingga beberapa karyawan laki-laki ada yang menaruh hati padanya. Saat bekerja di hotel tersebut pasien berpacaran dengan salah satu karyawan disana. Hubungan tersebut berlanjut sampai dengan habis kontrak pasien bekerja di hotel tersebut. Pasien pun meminta perpanjangan kontrak selama 3 bulan dan permintaannya pun dikabulkan. Pasien bekerja lagi selama 3 bulan sampai akhirnya pada bulan ke-2 perpanjangan pasien bekerja pacar pasien meninggalkan pasien dan pindah kerja ke Semarang. Pasien merasa kehilangan sekali karena pasien masih menyukai pacarnya. Semenjak itu pasien jadi jarang pergi kerja dan lebih sering di rumah pamannya. Sampai pada akhirnya bulan Februari 2008 pasien memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke rumah orang tuanya.
Sesampai di rumah, tingkah laku pasien mulai aneh kembali. Pasien sering berbicara sendiri di dalam kamar dan berteriak-teriak. Pasien juga sering merasa kurang nyaman apabila ada laki-laki yang bertamu ke rumah padahal laki-laki tersebut pernah dikenal pasien sebelumnya. Karena keluhannya tersebut pasien kembali di bawa ke tempat rehabilitasi yang pernah merawat pasien.
Pada pertengahan bulan April 2008 pasien dibawa ke tempat rehabilitasi dan tinggal disana selama 3 minggu. 3 minggu telah berlalu akan tetapi tingkah laku pasien sama saja. Karena merasa tidak ada perubahan di tempat tersebut keluarga membawa pasien untuk menjalani perawatan di rumah saja. Saat di rumah aktivitas pasein kebanyakan di dalam kamar dan enggan berbicara dengan sipapun
Mei – Desember 2008 kondisi pasien tidak mengalami banyak perubahan saat ini pasien banyak diam dan berbicara sendiri, tetapi aktivitas harian pasien masih bisa dilakukan dengan inisiatif sendiri
Januari – Maret 2009 Kondisi pasien semakin memburuk pasien sering mengamuk, marah-marah tanpa sebab dan memecahkan perabot rumah tangga.serta memandang orang lain dengan tatapan tajam seperti orang yang ingin menerkam.
Atas saran salah satu tetangga dekat rumah pasien yang bekerja sebagai perawat di puskesmas, pasien sebaiknya di bawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan pengobatan.
Pada tanggal 11 April 2009 pasien dibawa ke UGD RS Jiwa Provinsi Lampung serta langsung dianjurkan untuk dirawat di ruang melati.

A 3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada

A 4. RIWAYAT PENYAKIT FISIK DAN PEMAKAIAN OBAT TERLARANG
o Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami kecelakaan yang membentur kepala
o Keluarga pasein mengatakan pasien belum pernah memiliki penyakit fisik seperti epilepsi
o Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, meminum minuman keras dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang

A 5. TARAF FUNGSI PENYESUAIAN DALAM 1 TAHUN TERAKHIR

Dalam satu tahun terakhir ini pasien sudah jarang bergaul dengan lingkungan sekitarnya, aktivitas harian masih dapat dilakukan sendiri tanpa disuruh.
GAF 60 – 51 : gejala sedang, disabilitas sedang

A 6. RIWAYAT PRAMORBID

Riwayat kehamilan dan persalinan
Tidak ada data mengenai riwayat kehamilan dan persalinan

Riwayat bayi dan balita
Tidak ada data mengenai riwayat bayi dan balita

Riwayat anak dan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Merupakan anak yang pandai bergaul dengan lingkungan sekitarnya

Riwayat pendidikan
SD : Madrasah Ibtidaiyah di Lampung Utara
SMP : SMP di Lampung Utara
SMA : Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung Utara

Selama sekolah dari SD sampai dengan SMA, pasien lulus tepat waktu pada masa studinya, prestasi pasien cukup baik. Pasien dikenal sebagai seorang yang mudah bergaul, periang dan menurut pada guru.

A 7. RIWAYAT PEKERJAAN
o Sebelum ibu pasien meninggal pada bulan Juli 2005 pasien bekerja di toko pakaian yang dimiliki oleh orang tua temannya dan setelah kejadian tersebut terjadi pasien sudah tidak lagi bekerja.
o Pada bulan Februari 2007 Pasien pernah bekerja sebagai karyawan di pabrik sepatu di Kota Jakarta Pusat
o Enam bulan Kemudian pindah bekerja menjadi pegawai di Cleaning Service di Kota Jakarta Pusat sampai dengan bulan Maret 2008
o Saat ini pasien tidak bekerja

A 8. RIWAYAT PERKAWINAN
Pasien belum menikah

A 9. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta dan ibu tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan hidup keluarga berasal dari penghasilan ayah dan dari bantuan anak pertama dan ketiga. Dikarenakan beban pembiayaan hidup anak yang masih belum bekerja dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti makan sehari-hari dan pendidikan yang layak bagi anak.

B. AUTOANAMNESA

Dilakukan pada tanggal 17 April 2009 pukul 10.00 WIB. Autoanamnesa kepada pasien dilakukan oleh Rahayu Eviriyantyi S.Ked, Ayudhiya Maulina S.Ked dan Iswandi darwis S.Ked

T : Perkenalkan saya dokter muda RSJD Provinsi Lampung ingin ngobrol-ngobrol sebentar dengan mba, gimana mba bersedia tidak ?
J : Iya bersedia
T : Namanya siapa mba ?
J : Yuli Kurnia
T : Umurnya berapa mba ?
J : 14 Tahun (salah)
T : Tanggal lahirnya kapan mba ?
J : Hari Jumat tanggal 3 April 2001 (salah)
T : Alamat rumahnya dimana ?
J : Tebing ilir, Cawang Jakarta Pusat (salah)
T : Sudah bersuami ?
J : Iya suami saya ada 2 orang (salah)
T : Sudah punya anak ?
J : Anak 12 orang (salah)
T : sekolah gak mba ?
J : sekolah
T : sampe mana sekolahnya ?
J : sampe SMA
T : lulus SMA nya ?
J : lulus
T : Tadi pagi sudah makan ?
J : Sudah tapi sedikit
T. Sama apa makannya ?
J : Sama tempe goreng
T : Sudah mandi
J : Sudah
T : Saya sebutin nomor trus mba ulangi nomor yang saya sebut ya. 125 360. coba ulangi
J : 12360 (salah)
T : Sudah berapa hari disini ?
J : 15 hari (salah)
T : Sekarang kita ada di mana mba ?
J : Rumah Sakit
T : Sekarang kita lagi ngapain mba ?
J : Lagi ngobrol
T : Sekarang siang atau malam ?
J : Siang
T : Saya siapa mba ?
J : Dokter
T : Ini siapa mba (menunjuk salah satu teman) ?
J : Nek Wati
T : Mba pernah gak denger suara berbisik-bisik di telinga ?
J : Pernah
T : Apa katanya mba ?
J : Sering menyuruh saya
T : Nyuruh apa mba ?
J : Nyuruh saya make baju, nyuruh saya makan, nyuruh saya mandi
T : Pernah liat bayangan gak ?
J : Iya pernah, sekarang juga ada
T : Apa bayangan itu mba ?
J : Ular yang besar
T : Pernah nyium bau yang gak ada sumbernya gak mba ?
J : Gak pernah
T : Pernah gak ada yang megang-megang mba atau meraba-raba ?
J : Gak pernah
T : Pernah gak pikirannya dimasuki dari kekuatan luar lalu mengendalikan mba ?
J : Tidak pernah
T : Pernah gak pikirannya kosong seperti tersedot keluar dari badan ?
J : Tidak pernah
T : Ini apa mba ( menunjuk pena ) ?
J : Pena
T : Pernah tidak menelan ludah lalu ada rasanya seperti pahit, asin, manis atau asam ?
J : Tidak pernah
T : Merasa pikiran diketahui oleh orang lain ?
J : Tidak
T : Pernah merasa ada yang mengancam ?
J : Iya
T : Sama siapa
J : Sama dokter. Saya merasa curiga kepada lelaki seperti ingin berbuat buruk kepada saya
T : Pernah gak punya kelebihan yang gak dimiliki orang lain atau merasa diri paling hebat dan paling benar ?
J : Tidak
T : Pernah merasa badan sakit-sakit tapi setelah diperiksa tidak punya penyakit
J : Saya merasa dada dan perut saya sakit melilit-lilit, kepala saya seperti mau copot karena pusing
T : Sudah pernah diperiksa dada, perut sama kepalanya ?
J : Belum pernah
T : Tapi kok merasa seperti itu ?
J : Iya saya merasa sekali apalagi pada malam hari
T : Pernah merasa orang yang paling salah dan berdosa sama orang lain ?
J : Tidak pernah
T : Sekarang perasaan mba apa yang dirasakan ?
J : Gak kenapa-napa
T : Kalo saudara mba ada yang meninggal gimana perasaannya ?
J : Sedih
T : Kalo dapet hadiah apa rasanya ?
J : Senang
T : Kalau di jalanan ketemu dompet yang isinya uang, apa yang dilakukan ?
J : saya ambil lalu saya kasih ke polisi
T : Sekolahnya tadi sampe SMA ya, berarti bisa ya berhitung ?
J : Bisa
T : 100 – 7 berapa ?
J : 81 (salah)
T : Yang bener nih, coba diulangi ya, 100 – 7 berapa ?
J : 72
T : Apa keinginan mba sekarang ?
J : Ingin pulang kumpul sama keluarga

C. STATUS PSIKIATRIKUS

Kesan pertama : Seorang perempuan, perawakan sedang, cukup rapi dan terawat
Keadaan umum
Kesadaran : Jernih
Sikap : kooperatif
Roman muka : biasa
Tingkah laku : hipoaktif
Pembicaraan : kuantitas cukup, kualitas kurang

Keadaan spesifik
Gangguan persepsi Halusinasi : Visual, akustik
Ilusi : tidak ada
Gangguan proses pikir
Bentuk pikiran : Realita
Kecepatan proses pikir : Flight of Idea

Mutu proses pikir
Jelas dan tajam : tidak jelas tidak tajam
Sirkumtantial : tidak ada
Retardasi : tidak ada
Terhambat : tidak ada
Meloncat-loncat : ada
Perseverasi : tidak ada
Verbigerasi : tidak ada
Asosiasi longgar : tidak ada
Jawaban irrelevant : ada
Inkoheren : ada
Blocking : tidak ada

Isi pikiran
Pola sentral : tidak ada
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Waham : ada, waham kejar dan waham curiga
Konfabulasi : tidak ada
Rasa permusuhan : tidak ada
Rasa bersalah : tidak ada
Rasa rendah diri : tidak ada
Rasa takut : tidak ada
Hipokondri : ada
Kemiskinan isi pikiran : tidak ada

Afek dan emosional
Afek : hipothymi
Hidup emosi : stabil
Pengendalian : cukup
Stabilitas : cukup
Echt-un echt : un echt
Dalam dan dangkal : dalam (terkendali)
Arus emosi : terkendali
Empati : dapat dirabarasakan
Skala diferensiasi : luas

Gangguan orientasi
Waktu : tidak ada
Tempat : tidak ada
Personal : tidak ada
Situasi : tidak ada

Kontak psikis : ada kurang wajar
Perhatian : kurang

Gangguan kecerdasan dan intelektual
Daya ingat : jangka panjang kurang, jangka pendek cukup, segera kurang
Daya konsentrasi : kurang
Daya nilai : baik
Daya pengendalian diri : baik

Kemunduran intelek
Inisiatif : kurang

Gangguan instink dan dorongan instinktual
Hipobulia : tidak ada
Raptus impulsivus : tidak ada
Deviasi seksual : tidak ada
Stupor : tidak ada
Vagabodage : tidak ada
Anxietas : tidak ada
Hubungan dengan realitas terganggu dalam hal gangguan persepsi, gangguan proses pikir, isi pikiran afek dan emosional serta gangguan kecerdasan dan intelektual

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
-

FORMULASI DIAGNOSIS

Keluarga membawa pasien Perempuan umur 29 tahun dengan keluhan di rumah marah-marah, memecahkan barang-barang rumah tangga, gelisah dan susah tidur
Keluhan tersebut berjalan awalnya pada bulan Juli 2005 Ibu pasien meninggal dunia. pasien sangat terpukul hatinya setelah kejadian itu terjadi dan semenjak saat itu lah pasien sering diam, menangis dan mengurung diri di dalam kamar. Satu bulan kemudian pasien mulai sering marah-marah, inginnya dilayani dan keinginan pasien harus dituruti. Selain itu pula pasien sering berantem dan beradu mulut dengan adiknya. Pada bulan September-Oktobert 2005 tingkah laku pasien semakin aneh, pasien kini sering keluyuran tanpa memberi tahu kemana perginya.
Di rumah, pasien hanya berada di dalam kamar sendirian dan tidak ingin ditemani, pasien sering sekali berteriak-teriak, berbicara sendiri di depan cermin serta sering terbangun saat tidur lalu berteriak. Karena tingkah laku pasien tersebut, keluarga pasien membawanya kepada Kyai dan dukun di dekat rumahnya tetapi tidak mengalami perbaikan
Bulan November 2005 pasien di bawa ketempat rehabilitasi yang dimiliki oleh seorang kyai dan mengalami perbaikan. Pada bulan Desember 2005 pasien sudah dapat melakukan aktivitas harian dengan inisiatif sendiri seperti makan dan mandi serta sudah mulai berinteraksi dengan tetangga sekitar rumah. Pada bulan Januari 2007, pasien bekerja ke Jakarta sebagai karyawan di pabrik sepatu selama 5 bulan dan berhenti karena jarang masuk
Bulan September 2007, pasien dapat pekerjaan sebagai Cleaning Service di sebuah hotel di Jakarta selama 6 bulan serta memiliki pacar di tempat ia bekerja.. Pacar pasien meninggalkan pasien dan pindah kerja ke Semarang. Pasien merasa kehilangan sekali karena pasien masih menyukai pacarnya. pasien memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke rumah Sesampai di rumah, tingkah laku pasien mulai aneh kembali. Pada pertengahan bulan April 2008 pasien dibawa ke tempat rehabilitasi tetapi tidak ada perbaikan. Atas saran salah satu tetangga dekat rumah pasien yang bekerja sebagai perawat di puskesmas, pasien sebaiknya di bawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan pengobatan.

Pada pemeriksaaan fisik ditemukan
Status internus : dalam batas normal
Status neurologikus : dalam batas normal
Laboratorium : dalam batas normal

Pemeriksaan psikiatri
Kesadaran : Jernih
Sikap : kooperatif
Roman muka : biasa
Tingkah laku : hipoaktif
Pembicaraan : kuantitas cukup, kualitas kurang

Gangguan persepsi
Halusinasi : Visual, akustik
Ilusi : tidak ada

Gangguan proses pikir
Kecepatan proses pikir : Flight of Idea

Mutu proses pikir
Jelas dan tajam : tidak jelas tidak tajam
Meloncat-loncat : ada
Jawaban irrelevant : ada
Inkoheren : ada

Isi pikiran
Waham : ada, waham kejar dan waham curiga
Hipokondri : ada

Afek dan emosional
Afek : hipothymi


Kontak psikis : ada kurang wajar
Perhatian : kurang

Gangguan kecerdasan dan intelektual
Daya ingat : jangka panjang kurang, jangka pendek cukup, segera kurang
Daya konsentrasi : kurang

Kemunduran intelek
Inisiatif : kurang

Hubungan dengan realitas terganggu dalam hal gangguan persepsi, gangguan proses pikir, isi pikiran afek dan emosional serta gangguan kecerdasan dan intelektual

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
-

PSIKODINAMIK

Id pada pada pasien ini adalah ingin mendapatkan kasih sayang ibu dan seorang laki-laki yang dicintai
Ego pada pasien ini adalah mencari kasih sayang seorang ibu dan kasih sayang seorang laki-laki yang dicitainya
Superego pada pasien ini adalah kondisi kematian ibu yang secara agama tidak dapat dihindari dan kemampuan individu pasien yang menolak mengikuti laki-laki yang dicintainya pergi

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Sindroma klinik
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Diagnosis Banding

Aksis II : Gangguan Kepribadian : -
Gangguan perkembangan spesifik : -

Aksis III : Gangguan dan Kondisi fisik (tidak ada)

Aksis IV : Stressor psikososial

Aksis V : Taraf tertinggi penyesuaian dalam satu tahun terakhir
GAF 60 – 51 : gejala sedang, disabilitas sedang

TERAPI
Psikofarmaka
Haloperidol 2 X 2,5 mg
Trihexilphenidyl 2 x 2 mg
Curcuma 2 X 1 tablet
Psikoterapi

USUL-USUL
-

PROGNOSA
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Qua ad sanationam : Dubia ad bonam

0 comments:

Post a Comment