LAPORAN KASUS NEURODERMATITIS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. X

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Bandar Lampung

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Status : Menikah

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama : Kulit menebal dan gatal pada leher dan kedua pergelangan kaki sejak 2 tahun

Keluhan tambahan : Warna kulit lebih gelap dan timbul sisik-sisik kasar pada daerah gatal

Riwayat perjalanan penyakit

Pasien datang ke RSAM dengan keluhan kulit menebal dan gatal pada leher dan pergelangan kaki sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal saja yang dirasakan pasien sejak berusia 38 tahun. Karena keluhan gatal tersebut pasien sering menggaruk tanpa disadari lalu timbul penebalan kulit. Terkadang saat menggaruk tanpa sadar pasien melukai kulit sendiri dan kemudian timbul koreng pada daerah pergelangan kaki. Keluhan ini dirasakan hilang timbul terutama pada saat malam hari dan saat bangun tidur. Pasien mengaku saat tidur tidak menggunakan lotion antinyamuk ataupun obat nyamuk bakar. Pasien juga mangaku sering menggunakan pakaian ketat sehingga keluhan gatal tersebut bertambah. Selain itu pula pasein mengeluhkan timbul sisik-sisik kasar pada daerah gatal. Karena keluhan yang diderita tersebut pasien datang ke RSAM untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut


Pengobatan yang pernah didapat

Pasien pernah berobat ke puskesmas, hasilnya keluhan tersebut sedikit menurun akan tetapi kumat-kumatan. Pasien diberi obat minum 3 kali sehari tetapi lupa nama obatnya hanya saja obat tersebut berwarna biru dan kuning.

Penyakit yang pernah diderita

-

III. STATUS GENERALIS

Keadaam umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Kompos Mentis

Status gizi : Cukup

Vital sign

Tekanan Darah : 120 / 80

Nadi : 84 x / menit

RR : 20 x / menit

Berat badan : 50 Kg

Tinggi badan : 158 cm

Bentuk badan : atletikus

Thoraks : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

KGB : tidak membesar

IV. STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi : regio colli et pedis dextra et sinistra

Inspeksi : Tampak plak hiperpigmentasi, sebagian likenifikasi, sebagian ekskoriasi

V. LABORATORIUM

-

VI. RESUME

Pasien perempuan usia 45 tahun datang ke RSAM dengan keluhan kulit menebal dan gatal pada leher dan pergelangan kaki sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal saja lalu pasien sering menggaruk tanpa disadari timbul penebalan kulit dan timbul sisik-sisik kasar. Keluhan ini dirasakan hilang timbul terutama pada saat malam hari dan saat bangun tidur

Status dermatologi

Inspeksi : Tampak plak hiperpigmentasi, sebagian likenifikasi, sebagian ekskoriasi pada regio colli et pedis dextra et sinistra

VII. DIAGNOSIS BANDING

  1. Psoriasis
  2. Tinea korporis

VIII. DIAGNOSIS KERJA

Neurodermatitis

IX. PENATALAKSANAAN

Umum

Mencegah garukan dan gosokan

Menghindari gigitan serangga

Khusus

Sistemik : Interhistin tablet 3 x 1

Deksamethason tablet 3 x 1

Topikal : deksamethason salep

Asetil salisilat salep

X. PEMERIKSAAN ANJURAN

-

XI. PROGNOSIS

Qua ad vitam : ad bonam

Qua ad fungtionam : ad bonam

Qua ad sanationam : ad bonam

XII. PERMASALAHAN

  1. Apakah diagnosis kasus diatas sudah tepat ?
  2. Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit neurodermatitis ?
  3. Apakah penatalaksanaan kasus diatas sudah tepat ?

XIII. DISKUSI

1. Apakah diagnosis kasus diatas sudah tepat ?

Berdasarkan dari anamnesa yang telah dilakukan didapatkan keluhan kulit menebal dan gatal pada leher dan pergelangan kaki sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal saja lalu pasien sering menggaruk tanpa disadari timbul penebalan kulit dan timbul sisik-sisik kasar. Keluhan ini dirasakan hilang timbul terutama pada saat malam hari dan saat bangun tidur.

Menurut Djuanda (2002) Penderita neurodermatitis mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, dan bila muncul sulit ditahan, bahkan harus digaruk sampai luka, baru hilang gatalnya untuk sementara.Lesi biasanya tunggal, tetapi dapat pula lebih dari satu. Lokasi yang biasa di tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, skalp, paha bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva. Pada stadium awal kelainan kulit berupa eritema dan edema atau kelompokan papul. Selanjutnya karena garukan yang berulang-ulang, bagian tebal menebal, kering dan berskuama serta pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umumnya lonjong. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, puncak insidensi 30 – 50 tahun.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada status dermatologi terdapat plak hiperpigmentasi, sebagian likenifikasi, sebagian ekskoriasi pada regio colli et pedis dextra et sinistra

Menurut Siregar(2005), pemeriksaan kulit pada pasien neurodermatitis ditemukan papula miliar, likenifikasi dan hiperpigmentasi, skuama dan kadang-kadang ekskoriasi yang terletak pada punggung, leher dan ekstremitas, terutama pergelangan tangan dan kaki serta bokong.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai dengan literatur yang ada sehingga diagnosis neurodermatitis dapat ditegakkan.

Pengobatannya ialah mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesi, produk tar atau konsultasi psikiatri.

Antipruritus dapat berupa antihistamin yang memiliki efek sedatif (contoh : hydroxizine, diphenhidramine, chlorpheniramine, promethazine) atau transquilizer. Steroid topikal biasanya potensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable. Kalau tidak berhasil, dapat dicoba dengan suntikan steroid intralesi. Salep steroid dapat pula dikombinasikan dengan ter, yang mempunyai efek anti inflamasi. Perlu diperhatikan dan dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya

2. Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit neurodermatitis ?

Pengobatannya ialah mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesi, produk tar atau konsultasi psikiatri.

Antipruritus dapat berupa antihistamin yang memiliki efek sedatif (contoh : hydroxizine, diphenhidramine, chlorpheniramine, promethazine) atau transquilizer. Steroid topikal biasanya potensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable. Kalau tidak berhasil, dapat dicoba dengan suntikan steroid intralesi. Salep steroid dapat pula dikombinasikan dengan ter, yang mempunyai efek anti inflamasi. Perlu diperhatikan dan dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya (Djuanda, 2002)


3. Apakah penatalaksanaan kasus diatas sudah tepat ?

Penatalaksanaan kasus diatas sudah tepat yakni secara umum agar mencegah garukan dan gosokan serta menghindari gigitan serangga

Secara khusus pemberian antipruritus sistemik dengan antihistamin dan untuk mengurangi reaksi inflamasi diberikan kortikosteroid sistemik dan topikal. Selain itu pula ditambahkan keratolitik untuk menambah potensi kerja kortikosteroid dengan menghancurkan penebalan keratin.

Menurut siregar (2005) penatalaksanaan penyakit neurodermatitis ialah

Umum

Mencegah garukan dan gosokan

Menghindari gigitan serangga

Khusus

Sistemik : tablet antihistamin

Topikal : salep kortikosteroid


NEURODERMATITIS

Definisi

Peradangan kulit kronis, gatal sekali, sirkumkrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai kulit batang kayu akibat garukan dan gosokan yang berulang-ulang

Etiopatogenesis

Penyebab belum diketahui. Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Pruritus ada yang disertai lesi atau tanpa lesi, ada atau tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya. Pruritus tanpa kelianan kulit dapat dijumpai pada penyakit sistemik. Rowland Payne dan teman kerjanya menemukan 50% penderita prorigo nodularis yang mengalami gangguan metabolik dan kelainan hematologik.

Tidak semua individu mampu menimbulkan likenifikasi. Pada penderita yang mempunyai predisposisi, garukan dan gosokan yang kronis akan menimbulkan penebalan kulit atau likenifikasi. Diduga pruritus berasal dari pelepasan mediator atau aktivitas enzim proteolitik, walaupun ada peneliti yang melaporkan bahwa garukan dan gosokan mungkin karena respons terhadap stres emosional.

Gejala Klinis

Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, dan bila muncul sulit ditahan, bahkan harus digaruk sampai luka, baru hilang gatalnya untuk sementara.

Lesi biasanya tunggal, tetapi dapat pula lebih dari satu. Lokasi yang biasa di tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, skalp, pah bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva. Pada stadium awal kelainan kulit berupa eritema dan edema atau kelompokan papul. Selanjutnya karena garukan yang berulang-ulang, bagian tebal menebal, kering dan berskuama serta pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umumnya lonjong. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, puncak insidensi 30 – 50 tahun.

Histopatologi

Epidermis hiperkeratosis, akan tosis. Rete ridges memanjang dan melebar. Dermis bagian papil dan subepidermal mengalami fibrosis. Terdapat pula sebukan limfohistiosit di sekitar pembuluh darah.

Diagnosis

Diagnosis didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak sulit. Diagnosis bandingnya : dermatitis atopik, dermatitis kontak, liken planus dan dermatitis numularis.

Pengobatan

Pengobatannya ialah mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesi, produk tar atau konsultasi psikiatri.

Antipruritus dapat berupa antihistamin yang memiliki efek sedatif (contoh : hydroxizine, diphenhidramine, chlorpheniramine, promethazine) atau transquilizer. Steroid topikal biasanya potensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable. Kalau tidak berhasil, dapat dicoba dengan suntikan steroid intralesi. Salep steroid dapat pula dikombinasikan dengan ter, yang mempunyai efek anti inflamasi. Perlu diperhatikan dan dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya.

2 comments:

Kedokteran Go Green (karikaturijo) said...

jajakumuALLAH...

D'nature said...

Kunjungi juga ya gan www.jualherbaldenature.com dan www.obatampuherbal.com trimakasih

Post a Comment